Berita

Festival Penjor Sebagai Salah Satu Wahana untuk Menjalin Simakrama dan Merawat Rasa Menyama Braya Antar Umat Hindu SEJAKJABAN

1K Views

BOGOR, OborDewata.com – Rangkaian kegiatan Pujawali ke-XX Parahyangan Agung Jagatkartta (PAJK), Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Panitia Pujawali menggelar Kegiatan Festival Penjor bagi Pemuda dan perwakilan Banjar se-DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten pada 31 Agustus 2025 di area Madya Mandala Parahyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak, Bogor.

Penjor merupakan 1. Simbol Kemenangan Dharma: Penjor melambangkan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan). 2. Simbol Keseimbangan Alam: Penjor juga melambangkan keseimbangan alam dan harmoni antara manusia dengan alam. 3. Simbol Rasa Syukur: Penjor dibuat dan dipasang sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diberikan. 4. Simbol Kebudayaan: Penjor juga merupakan simbol kebudayaan dan tradisi Hindu di Bali yang kaya dan unik.

Melalui festival penjor ini, Panitia Pujawali XX berharap agar generasi muda yang akan meneruskan estafet Budaya dapat semakin mencintai dan mampu melestarikan budayanya walau diluar Bali. Festival Penjor tahun ini di ikuti oleh 17 peserta dari 21 Banjar yang diundang. Selanjutnya penjor yang sudah jadi akan dipasang ditempat yang telah disiapkan karena hasil festival penjor ini merupakan penjor sakral yang mendukung kegiatan ritual rangkaian Pujawali XX PAJK.

Ketua PHDI Provinsi Banten Bapak Ida Bagus Alit Wiratmaja saat membuka Festival Penjor berpesan “Jadikan Festival Penjor sebagai wahana untuk saling berkumpul, bersimakrama dan merawat rasa menyama braya/bergotong royong antar umat Hindu di area DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Dari 17 peserta yang hadir dengan perwakilan 10 orang dari setiap regu, silahkan saling berkomunikasi dengan peserta lainnya agar dapat saling mengenal dan berbagi ilmu. Semoga kegiatan ini dapat menjadikan kita semua umat yang melayani Tuhan dengan banyak cara”

Karena untuk merawat keberagaman dan perbedaan kita semua perlu melihat sebuah Penjor yang menunduk kebawah dan terdapat Sampian Cantik di ujungnya, menandakan bahwa hati yang menunduk dan sifat rendah hati merupakan paras cantik yang ada dari dalam diri setiap mahluk hidup.

Kegiatan – kegiatan positif seperti ini adalah salah satu bagian untuk saling menjaga, menguatkan dan menumbuhkan rasa saling memiliki serta saling mensupport antar umat Hindu di kota metropolitan. mas/pril