BADUNG, OborDewata.com — DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan kerja dari pimpinan dan anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sumenep, Kamis, (23/10/2025) di Ruang Rapat Gosana, Gedung Sekretariat DPRD Badung.
Kunjungan ini bertujuan mempelajari langsung strategi Badung dalam memperkuat keuangan daerah, terutama bagaimana kabupaten ini mampu mencetak PAD besar dari berbagai sektor.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi III DPRD Badung, I Nyoman Satria, menyampaikan, bahwa studi banding tersebut berfokus pada peningkatan PAD dan penyusunan APBD yang efisien.
“Mereka ingin belajar kiat-kiat yang bisa diterapkan di Sumenep. Karena PAD mereka masih kecil, sekitar Rp300 miliar dari total APBD Rp2,3 triliun”, ujarnya.
Dirinya menyebutkan, salah satu faktor keberhasilan Badung adalah pembentukan tim optimasi pajak daerah, yang secara khusus bertugas menggali potensi pajak dan retribusi hingga ke sektor terkecil.
“Kami tunjukkan bagaimana kami memanfaatkan aset-aset daerah yang belum digunakan agar bisa menghasilkan. Termasuk menyewakan tanah milik pemerintah kepada pihak ketiga, dan menggali potensi pajak dari UMKM”, bebernya.
Menariknya, Badung juga menerapkan sistem pemungutan pajak mikro dari masyarakat yang memiliki usaha kos-kosan atau bisnis kecil.
“Di Badung ada sekitar 30 ribu NPWPD, tapi baru 13 ribu yang aktif. Kalau dikalkulasi dari usaha kecil seperti kos-kosan, hasilnya bisa mencapai Rp10 hingga Rp20 miliar tambahan PAD,” ujarnya.
Kerja sama antar daerah, lanjut Satria, menjadi langkah penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah.
“Kami siap berbagi pengalaman agar daerah lain juga bisa tumbuh mandiri dan kuat secara fiskal”, ucapnya.
Kunjungan DPRD Sumenep ini sekaligus menegaskan posisi Badung sebagai ikon nasional dalam tata kelola keuangan daerah-daerah yang tidak hanya hidup dari pariwisata, tetapi juga dari inovasi pajak, optimalisasi aset, dan keberanian berpikir maju. mas/pril



