Ekonomi BisnisLifeStyle

Jelang Akhir Tahun Bank BPD Bali Raih Bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Terbaik Nasional

149 Views

DENPASAR, OborDewata.com – Bali berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus dalam aJang perdana Championship Digitalisasi Daerah 2022, yaitu juara 1 TP2DD Provinsi terbaik regional Jawa – Bali dan juara 1 TP2DD Kabupaten terbaik regional Jawa – Bali, serta Bank BPD Bali sebagai Bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) terbaik secara nasional. Sebagai apresiasi atas prestasi tersebut, Gubernur Bali, Dr.Ir. Wayan Koster, MM., beserta Wakil Gubernur Provinsi Bali, Dr. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Pejabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dan Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH., MH., berkumpul bersama untuk merayakan keberhasilan Bali dalam ajang championship TP2DD tersebut di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, pada Senin (19/12/2022).

Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah telah dibentuk sejak awal tahun 2021 di Provinsi Bali dan 9 kota/ kabupaten di Bali. Pemerintah Provinsi Bali sangat concern terhadap digitalisasi karena meyakini bahwa digitalisasi akan mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah Daerah sehingga Bali dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia Bali dan BPD Bali, tingkat digitalisasi di provinsi Bali dan seluruh kota/kabupaten di Bali berhasil mendapat predikat dengan status Digital. Predikat status digital tersebut didapatkan Pemerintah Daerah di Bali karena penerimaan pajak daerah di Bali telah 100% diterima melalui kanal non tunai sedangkan penerimaan retribusi daerah di Bali sudah 66% diterima melalui kanal non tunai dan sisa 34% diterima secara tunai per Juni 2022.

Capaian tersebut didukung oleh program unggulan TP2DD Provinsi Bali yaitu Virtual Account Samsat (VAST) yang fokus kepada layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor sehingga masyarakat Bali dapat membayar pajak kendaraan bermotor secara non tunai, cepat dan mudah. Selain itu, digitalisasi pembayaran retribusi berbasis QRIS juga telah diterapkan di banyak sektor yaitu retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi tempat penginapan, retribusi tempat rekreasi dan olahraga, retribusi penjualan produksi usaha daerah, dan retribusi izin usaha perikanan. Pencapaian tersebut juga sejalan dengan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran ritel berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang sangat cepat diadopsi oleh masyarakat Bali. Dari sisi supply, jumlah merchant yang menyediakan opsi pembayaran QRIS di Bali pada buIan Oktober 2022 tercatat sebanyak 544.809 merchant atau tumbuh 38% (ytd).

Sedangkan dari sisi demand, jumlah penduduk Bali yang telah aktif sebagai pengguna QRIS tercatat sebanyak 609.343 user atau tumbuh 197% (ytd). Hal tersebut juga menjadikan Provinsi Bali masuk ke dalam 10 besar pengguna ORIS terbanyak sekaligus menjadi provinsi dengan implementasi ORIS terbaik wilayah Jawa – Bali pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022. “Digitalisasi memiliki peranan kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali. Sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, pemerintah Provinsi Bali melalui TP2DD selalu berupaya untuk mengakselerasi transformasi digital. Digitalisasi telah terbukti mampu meningkatkan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Bali yang akan memberikan manfaat bagi roda perekonomian di Bali. Kedepannya, digitalisasi di Bali harus lebih digencarkan dan diperluas di seluruh sektor,” tutur Wayan Koster, Gubernur Bali.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma mengatakan, akan tetap terus berkarya, karena penghargaan bukan satu satunya tujuan tapi bagaimana Bank BPD Bali bisa memberikan yang terbaik bagi stakeholder, khususnya dan peningkatan kapasitas bisnis bank. Diharapkan Bank BPD Bali ke depan bisa menjadi yang terdepan untuk memberikan layanan digitalisasi sehingga mempermudah masyarakat, dan otomatis secara ke seluruh peningkatan kapasitas bisa real time dipantau Pemda. “Jadi penganggaran bisa lebih bagus, dan pengeluaran lebih bagus dan masyarakat juga dalam pembayaran lebih akuntable. Kemudian tidak ada pungli, karena sudah non tunai,” bebernya, seraya mengatakan secara tata kelola akan terus didukung Bank BPD Bali secara bersama sama, agar Indonesaia semakin maju. “Tahun 2023 pembayaran digital semakin ditingkatkan. Apalagi Bi sudah menandatangani PKS. sudah tandatangan kerja sama dengan Bank Sentral Malaysia, Filipina, Thailand untuk QRIS Cross Border,” jelasnya.

Di sisi lain, disadari Bali sebagai daerah wisata melalui QRIS Cross Border juga bisa mengoptimalisasi retribusi pariwisata, termasuk UMKM nantinya bisa bertransaksi langsung, dan khususnya mencegah praktek money changer nakal. “Kita pun nanti ke luar negeri ke Thailand sudah ada QRIS Cross Border pakai m-banking BPD Bali bisa bertransaksi langsung di situ,” pungkasnya. sathya