BADUNG, OborDewata.com – Dalam memperkuat serta memajukan perekonomian daerah Badung, maka Bank BPD Bali Cabang Badung dan Mangupura mengapresiasi kegiatan BKS-LPD Badung dalam rangka untuk meningkatkan wawasan dan motivasi bagi para peserta khusunya pengurus dan pengelola LPD, serta tokoh masyrakat dan para generasi muda desa adat, di Gedung Kertha Gosana Puspem Badung pada Rabu (22/10/2025).
Dalam FGD LPD se-Kabupaten Badung, Anggota DPD RI, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, sejatinya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terus menjadi sorotan dalam upaya memperkuat ekonomi berbasis komunitas di Bali. Dalam diskusi yang menyoroti tata kelola dan peran ekonomi tradisional, para ahli menekankan pentingnya modernisasi sistem manajerial dan akuntabilitas di tubuh LPD tanpa menghilangkan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi fondasinya. Untuk itulah Rai Manta menegaskan, bahwa LPD saat ini berada di posisi strategis sebagai bentuk ekonomi “hybrid” menggabungkan pendekatan tradisional dengan praktik manajerial modern.
“Tata kelola ekonomi tradisional itu penting, tetapi harus disesuaikan dengan tantangan zaman. Akuntabilitas dan transparansi menjadi kunci agar kepercayaan masyarakat tetap kuat,” ujarnya.
Rai Mantra menambahkan, modernisasi sistem keuangan desa dinilai tidak hanya memperkuat struktur ekonomi lokal, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mendukung pembangunan daerah. “Kemampuan manajerial sumber daya harus ditingkatkan agar LPD tidak hanya menjadi lembaga penyimpan dana, tetapi juga penggerak ekonomi desa yang produktif dan mandiri,” tambahnya.
Selain itu, dalam forum tersebut juga disinggung perlunya evaluasi terhadap sistem pengawasan dan pelaporan keuangan LPD, agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan regulasi keuangan nasional. Meski demikian, para peserta diskusi sepakat bahwa setiap inovasi harus tetap berpijak pada nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat desa adat.
Sementara Kepala Bank BPD Bali Cabang Mangupura, Ida Bagus Made Surawan, S.Pi., mengatakan, dengan lebih dari 1.400 unit LPD yang tersebar di seluruh Bali, lembaga ini terus membuktikan perannya sebagai benteng ekonomi rakyat. Di tengah tekanan globalisasi dan perubahan teknologi finansial, LPD menjadi contoh konkret bagaimana ekonomi tradisional dapat bertransformasi secara berkelanjutan tanpa kehilangan jati dirinya. Untuk itulah dirinya sangat mengapresiasi FGD LPD se-Kabupaten Badung guna memperkuat LPD-LPD, dengan memiliki strategi handal dalam memajukan perekonomian daerah melalui digitalisasi.
“Dengan kita menghadiri sekaligus juga mengikuti acara FGD LPD di Kabupaten Badung merupakan bukti nyata dari perbankan yakni Bank BPD Bali dalam mendukung LPD guna memajukan daerahnya, dan saya harapkan acara FGD LPD Kabupaten Badung tidak hanya selesai sampai disini saja, tetapi terus berlanjut dengan materi-materi yang berbeda, sehingga para peserta memiliki wawasan ekonomi yang semakin luas,” paparnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Bank BPD Bali Cabang Badung, I Made Adhitya Pranajaya, SE., MM., dirinya dari Bank BPD Bali sebagai mitra bisnis strategis LPD sangat mendukung kegiatan pelatihan SDM yang diinisiaai oleh BKS LPD se Kabupaten Badung. LPD memiliki potensi aset yang sangat besar (mencapai triliunan Rupiah, red) dan peran yang tak tergantikan. Namun, potensi ini dibayangi oleh kerentanan pada aspek tata kelola dan pengawasan.
“LPD harus memiliki aksi nyata yang harus diutamakan dengan membenahi ekosistem LPD secara menyeluruh, dimulai dari penguatan regulasi lokal (perarem dan awig-awig), peningkatan integritas dan kompetensi pengurus, serta penegakan hukum yang tegas terhadap penyalahgunaan wewenang serta menjaga agar karakter sosio-kultural LPD sebagai lembaga milik desa adat tidak hilang. Hanya dengan tata kelola yang kuat dan pengawasan yang ketat, LPD dapat terus menjadi pilar ekonomi dan budaya yang sehat bagi Bali,” ungkapnya. tra/dx*



