KARANGASEM, OborDewata.com – Warga Desa Yeh-poh, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, menggelar kegiatan Hari Raya Nyepi Adat sebagai rangkaian ritual Usaba Dalem yang berlangsung setahun sekali setiap Tilem Kedasa sesuai penanggalan Bali.
“Nyepi Adat di Desa Ulakan ini berlangsung pada pagi mulai pukul 00.00 Tengah malam sampai pukul 10.00 WITA. Warga tidak melakukan aktivitas apa-apa, karena melaksanakan Catur Brata Penyepian,” ujar I Gede Widana ,Keliang Banjar Dinas yeh-poh, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Senin (28/4/25).
Sebelum mengadakan Nyepi Adat, terlebih dulu warga mengadakan upacara atau ritual yang dipusatkan Di pura Dalem.
“Rangkaian ngusabe dalem diawali dengan melakukan gotong royong mereresik (bersih – bersih) dan ngiasin”,Tambah Gede Widana.
Puncak ngusabe dalem dimulai pukul 15.00 WITA dirangkaikam dengan menghaturkan caru Amanca atau caru Godel (bulu miik, red) di Jaba pura Dalem.
Sementara itu pemangku Pura dalem Desa yeh-poh, Mangku Kadek Jimy menambahkan, Eedan atau rangkaian Usabha Pura Dalem pada Tilem Kedasa sesuai penanggalan Bali diawali dengan, Ngias Prelinggan Ida Batara, Ngaturang Banten Ayunan, Rayunan serta Ngaturang Bakti bagi umat ( warga) yang Mepenauran (Mesesangi).
“Puncaknya, Kami Ngaturang Pengusabaan Dengan sarana Banten Pengusabaan Abatekan dan Bebangkit Pecaruan Amanca,” ucap Jero Mangku Jimmy.
Usai melaksanakan rangkaian pengusabaan di pura dalem, Warga laki-laki akan pergi ke balai Banjar setempat untuk membunyikan kentongan. Dradisi ini dimaknai sebagai simbul mengusir Roh jahat dan gangguan yang dapat mengusik ke khusukan pelaksanaan Nyepi adat tersebut.
Tepat jam 12 malam, Nyepi Adat dilangsungkan. Semua hening dan menyepi, menuju kedamaian.Jalan-jalan desa dijaga . Tidak boleh ada aktivitas sampai tiba waktu Ngembak Geni, pada pukul 10 pagi, barulah warga boleh beraktivitas di luar rumah kembali.
Selain Desa yeh-poh, Warga Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem juga melaksanakan Nyepi Adat dimulai pada pukul 00.00 WITA Hingga Pukul 12.00 WITA. Jalan-Jalan Desa dijaga ketat oleh pengaman desa atau Pecalang. Meski demikian Jalan provinsi tetap buka, namun tidak ada kendaraan yang boleh berhenti di wilayah Ulakan. ri/sathya